( kampung besar )
Dimasa lampau disinilah bermukim 7 keluarga,nenek moyang asal muasal penduduk desa Sembalun Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat,demikian tutur turun temurun yang bisa kita dengarkan sampai saat ini.Terletak diantara rumpun bambu yang terpelihara dan pohon pohon besar yang mengelilinginya,dilereng bukit, terkesan strategis untuk berlindung dari gangguan bahaya alam,binatang maupun musuh.Kawasan asri diluar pemukiman penduduk desa SEMBALUN bUMBUNG.Bangunan bangunan aslinya beberapa tahun lalu sudah runtuh dimakan usia,karena terbuat berlantai tanah,konstruksi kayu,pagar bedek dan atap ilalang.Hal ini mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah setempat untuk pemugarannya.Pekerjaan pemugaran dikerjakan oleh masyarakat dengan tata cara dan bentuk aslinya.Pembangunan pondasi setinggi satu setengah meter menggunakan olahan tanah dicampur dengan kotoran sapi yang ditunjang oleh anyaman bambu di dalamnya.(konsep beton bambu semen yang kita kenal sekarang).Pondasi utama 5 x 7 meter,podasi teras 2 x 7 meter setinggi setengah meter dan untuk menghubungkan lantai teras dengan lantai kamar utama juga dengan undakan tanah.Pembangunan kerangka kayu,,pasangan dinding anyaman bambu,kerangka atap dan atap ilalang sama sekali tidak boleh memakai penguat dari PAKU BESI.Pintu rumah hanya satu dimana daun pintunya berukir ciri ukiran SASAK,buka tutupnya dengan didorong kesamping,tanpa jendela dan langit langit.Penyelesaian akhir ialah melapisi bagian dinding dengan kotoran sapi.Bagian dalam rumah terdiri dari 3 bagian.Kurang lebih seperlima bagian terdapatt ruangan yang dibatasi dinding anyaman bambu untuk ruang penyimpanan logistik sisanya ialah ruang keluarga dengan fungsi ruang tidur bersama,dapur yang diatasnya terdapat para para untuk meletakkan menyimpan barang barang yang dikawatirkan termakan rayap seperti pakaian garam dan lain lain (ingat ada tungku masak dibawahnya).tungku juga berfungsi sebagai penghangat ruangan dimalam hari.Tentu ada yang berpikir tentang ISPA karena ada asap,asap itu langsung keluar dari sela sela kerangka atap karena tidak ada langit langit (plafon) dan tersedot keluar secara alami.
Disudut ruang keluarga tadi terdapat tempat tidur ukuran maximal 2 orang yang ditutup kelambu kain tenun yang mereka tenun sendiri.Ternyata tempat tidur itu diperuntukkan untuk anak gadisnya (akan ada penuturan tentang romantisme "midang bejujuq".Dimana anak laki laki yang beranjak dewasa tidur penulis belum mendapatkan informasinya.
Didepan 7 rumah tersebut didirikan lumbung untuk penyimpanan hasil bumi,dibawahnya berfungsi untuk menerima tamu.Seperti uraian tersebut diatas bahwa lokasi pemukiman ini cukup strategis,dari atas bukit disampingnya bisa kita saksikan panorama sawah dan rangkaian pegunungan yang mengelilingi kawasan Sembalun.Tidak jauh juga dari tempat itu terdapat MAKAM GAJAH MADA menurut masyarakat Sembalun (mungkin maksuudnya petilasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar